2 Nov 2014

momen yang dipilih Tuhan.



"engkau masih,
sebagai momen yang dipilihkan Tuhan 
hingga serpi-serpih rindu kembali tercantum."



kadang sukar sekali mengungkap rasa. sampai satu masa cuma memilih untuk diam dan bisu. kalau ada orang bertanya 'kenapa?'. mampunya cuma senyum. seperti mana indahnya jingga dan aroma senja, memilih untuk senyap dan diam, tapi secara halus membunuh jiwa-jiwa manusia dengan cinta. 

magis!

aku tidak pasti, jawaban apa yang sesuai untuk semua soalan-soalan itu. tapi cuma satu kukira, kalau ketelusan dan kecintaan itu yang kalian tebarkan, masakan tiada terbias pada jiwa yang lainnya? 

senyum.

satu saat nanti,
semoga jiwa kita dipertemukan Tuhan.
untuk nanti, kita bisa saling mengurai rindu :')

1 comment: