9 Jan 2016

[....]

Tahun baru dua ribu enam belas. Saya masih dengan nafas yang sama. cuma usia lebih menginjak dewasa. Lebih perlu mengerti dan membenarkan semua janji Tuhan dalam jiwa. apabila melihat semula seluruh apa yang telah saya lewati, air mata tidak berhenti mengalir. sungguh yang menjadikan saya sehingga hari ini adalah segala apa yang pernah saya lewati selama ini. dan ini semua mengajar saya tentang yang ini;

mempelajari - diajari
memperbaiki - diperbaiki
menyayangi - disayangi
mencintai - dicintai
menghargai - dihargai
memberi - diberi
menyukai - disukai
melukai - dilukai
mensyukuri - disyukuri
mendoakan -didoakan

Begitu tentang hidup. tentang menemukan hal-hal yang kecil hinggalah hal-hal yang besar yang begitu memberi arti yang besar dalam hidup saya. Begitupun banyak kesulitan yang terkedepankan, namun masih saja yang bikin saya tetap tersenyum adalah saat mengenang seluruh manis pahit takdir Tuhan ke atas saya. *senyum*. Kadang Tuhan menemukan saya pada hal yang tidak saya sukai karena sering menurut saya, kita cuma 'terbiasa' menurut pada emosi yang selalu terbatas. ah, kadang kita lupa satu hal ya? emosi juga makhluk yang perlu diurus agar tidak selalu manjadi kebiasaan kita menurutinya. Berbicara tentang emosi ini, sebenarnya bikin saya merasa sebak. Sebab saya tidak berani untuk berterus terang dalam emosi. dan sering emosi menjadikan saya lebih suka senyap dan mendiamkan diri. Tidak berkata apa-apa  Terutama saat berada di kondisi lemah. ermm, apa sekalipun halnya, saya selalu mengingatkan pada diri saya tentang hal yang satu ini; "izinkan Tuhan mentarbiyah kita dengan caraNya" :')

....

semalam saya meluahkan seluruh rasa yang saya hadapi selama ini pada seseorang. tentang ketakutan saya untuk melukai hati orang lain terutama mereka yang saya sayangi. saya takut untuk terlalu rutin berkomunikasi pada orang lain. sebab saya takut mereka terlukai tanpa saya tahu dan sadar. ah, kata-katanya bikin air mata saya meluruh jatuh tanpa henti 


" Bila kita berani melukai, kita harus bersedia untuk dilukai"

begitulah. katanya melukai dan dilukai itu lumrah. Mungkin saya perlu lebih berani. terhadap segala risikonya. ermm, atau ego saya terlalu tinggi hingga tanpa sadar menyakit orang lain? maafkan saya. untuk seluruh luka dan sakit bersama kalian. In shaa Allah, saya akan berusaha untuk mengubahnya. maka untuk itu, kalian jangan pernah takut untuk menegur segala salah saya terhadap kalian. agar nanti saya tidak hanyut dengan ego sendiri. Agar saya tahu, untuk lebih menghargai dan mencintai kalian.  terima kasih ya, untuk seluruhnya kenangan dan cinta yang pernah kalian beri. demi Tuhan, saya akan hargainya dan membebaskan ia menuju Tuhan kita. Biidznillah.
....
nota: saat kamu membaca ini, moga 'rasa' sampai kepadamu. terima kasih ya kekasih, sebab selalu ada bersama kita di waktu susah dan senang :')

oh iya, dan ini adalah waktu untuk saya kembali menyambung tulisan lama. mungkin tidak sering seperti selalu, tapi saya pernah berjanji untuk kembali menyambungnya lagi. iya? inilah waktunya yang dipilih Tuhan. do'akan saya.



menulis dengan air mata;
-Laleyi-

No comments:

Post a Comment