4 Oct 2015

teruntuk; bunda dan keluarga.


malam satu-satu kosong-dua kosong satu lima.

malam itu kita saling berbicara bunda. perihal ujian cinta Tuhan terhadap bunda dan keluarga. malam itu bunda menerangkan semuanya. bunda tidak putus memohon maaf atas keterlaluan emosi pada ketika itu. tapi menurutku itu tidak mengapa bunda. sebab Tuhan menciptakan perasaan dan kita sendiri kadang gagal mengurusnya -.-. malam itu bunda tahu tidak, kita sebenarnya senyum dalam tangis mendengar semua cerita dari bunda. kita sendiri tidak mengerti kenapa. mudah saja air mata jatuh waktu itu :'). mendengarkan semuanya, kita senyap-senyap menjadi kagum terhadap bunda dan keluarga.

bunda, sering sekali apa yang kita sayang itu diuji Tuhan, kan? mungkin Tuhan mahu kita belajar, untuk tidak terlalu meletakkan pengharapan terhadap sesama manusia. karena akan sering sekali bikin kita kecewa. bukan itu terlalu indah dan manis untuk kita kenangkan semula, bunda? :')
 
bunda dan kelurga disayang Allah. tidak ada yang hilang, bunda. Rabbi kita akan menggantikan dengan sesuatu yang jauh lebih baik dan berharga. kan? maka tersenyumlah semula, bunda. moga ia menjadi kekuatan buat anak kesayangan bunda yang berada jauh di seberang sana. ya?

dan ini, 'cinta' buat bunda dari Tuhan kita. kita mengabadikannya di sini untuk kita bersama senyumkan nanti ya. mari kita menjadikan ini sebagai sebahagian dari jiwa, karena ini antara bahagian cinta Tuhan untuk kita :').

akhir kata, moga Rabbi melebihkan cinta ke atas bunda dan keluarga. menguatkan saat ada jiwa-jiwa daripada kita semakin melemah. memudahkan segala kesulitan dan mententeramkan jiwa-jiwa kita. sungguh, kita terlalu menyanyangi bunda dan keluarga tetapi tidak melebihi cinta Tuhan ke atas bunda sekeluarga.



salam sayang dari jauh,
-yan-

No comments:

Post a Comment