7 Sept 2015

tentang mimpi semalam.



semalam engkau mendatangiku dalam mimpi. entah untuk yang kali yang keberapa. waktu itu, aku berada di kondisi emosi yang kurang normal. lalu engkau datang, menyapa lembut, "engkau kenapa wahai adikku?" aku bisu. tidak tahu perkataan apa paling sesuai untuk kuutarakan pada saat itu. begitu engkau berusaha menenangkanku, dengan katamu yang lembut. di pundakmu, basah bekas air mataku. lalu engkau membacakan ayat 139 dalam Al-Quran dalam surat Ali-Imran, "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi darjatnya jika kamu orang-orang yang beriman". engkau tahu wahai kekasih, itulah ayat pertama yang membuatkan air mataku jatuh saat di kondisi terlemah dahulu. sewaktu di awal perjalananku mengenal Tuhan dengan lebih benar. dan engkau mengulanginya dan membacakan semula saat aku di kondisi lemah juga. ah, cara Tuhan itu indah kan? kita menemukan indah makna sebuah kekuatan dan penghidupan dalam huruf-huruf Al-Quran. sangat punya seninya dalam selalu membuatkan kita tersenyum dalam tangis.

engkau wahai kekasih, antara sosok yang pernah membuat hatiku bergetar untuk selalu memposisikan diri sebagai hamba Tuhan. dalam menyatakan ampunan kepada Tuhan. mendorong kita untuk segera kembali kepada Allah. itu antara karunia terbesar dalam hidupku. atas keberadaan sosok yang dikirmkan Tuhan sebagai pengingat. engkau menjadi sebahagian momen terpenting dalam hidupku. hamdanlillah untuk semuanya.

semoga rahmat Tuhan buatmu, kekasih. sekalipun keberadaan kita tidak secara berdepan dua jasad, moga hati-hati kita masih merasakan keberadaan, karena selalu hati lebih dulu mengerti dan merasa. maafkan kita untuk salah yang selalu menyakitkan. segala perlakuan yang kurang menyenangkan. 

apapun bedanya kita, semoga selalu terus menuju ridha Tuhan. saling melengkapi saat salah satu dari kita ada kurangnya.


'ala kulli hal, jazakillah.




[Laleyi, 080915]

No comments:

Post a Comment