8 Mar 2015

Dalam sederhana, kita temukan indahnya.

"Dalam sederhana, kita temukan indahnya"

cinta kadang membuat kita melihat tanpa mata, mendengar tanpa telinga dan berkata tanpa mulut; tapi jelas pada hati. pada cinta, tidak semestinya harus memiliki. tidak juga harus bersama. satu hal yang pasti, di dunia ini adalah pertemuan dan perpisahan. bukankah semuanya berlawanan seperti halnya malam dan siang. sering, ada ketakutan ketika memulai untuk bertemu karena kita tahu bahwa akhirnya ada perpisahan, dan bukankah kita takut untuk berpisah ketika kita tahu bahwa kita sudah bertemu. semuanya serba nyata dan tentu saja terjadi. ketika malam berganti siang, ada jeda yang kita namakan pagi dan senja. ketika malam belum datang dan siang enggan berpisah. yang selalu buat kita nyaman berada di antaranya. jika begitu, kenapa tidak kita menjadi senja saja?

karena sederhana itu ternyata mengindahkan. sederhana buat kita jadi nyaman. tidak perlu berlebih-lebihan dan tidak juga perlu terlalu merendah-rendahkan. menerima lebih dan kurangnya sesuatu itu. keaslian cinta tidak pernah memandang pada jeleknya sesuatu itu. seperti halnya antara jasad dan hati. Tuhan tidak pernah memandang jasadnya seseorang itu seperti apa, melainkan jatuhnya pandangan Tuhan adalah pada hatinya. begitu, kiraku.

embun tak perlu warna untuk membuat daun jatuh cinta. karena cukup kiranya dia menjaga keaslian dan kesucian cinta dengan fitrahnya pada ketelusan, keluhuran dan kebaikkan yang tertuntun.

_______
terima kasih, buat kebersamaan dan cinta yang pernah kau tumpahkan. *senyum

No comments:

Post a Comment